Tahap Penyembuhan Luka

Tahap Penyembuhan Luka

LUKA

Sebagai respons terhadap cedera, tubuh memulai proses peradangan yang bermanifestasi melalui lima tanda khas penyembuhan luka diantaranya: 

  • Bengkak (swelling).
  • Kemerahan (redness).
  • Panas (heat).
  • Nyeri (pain).
  • Kerusakan fungsi (impaired function).

Proses penyembuhan luka meliputi serangkaian fase:

a.      Penyembuhan luka Fase Inflamasi

Respons vaskular dan seluler yang muncul merupakan dampak dari cedera jaringan lunak. Peran utama dari mekanisme khusus ini adalah untuk memberikan bantuan suportif dalam penghentian aliran darah menghilangkan partikel kecil, sel-sel mati dan mikroba di area luka. Hal ini mempersiapkan lokasi luka untuk tahap awal proses penyembuhan luka secara alami.

Pada awal fase ininflamasi, rusaknya dinding pembuluh darah mengakibatkan trombosit berespon kemudian berfungsi sebagai haemostasis (pembekuan darah). Trombosit akan menutupi pembuluh darah yang sudah pecah ( clot ). Selainitu juga mensekresi "zat vasokonstriksi" menyebabkan pembuluh darah kapiler menyempit. Setelah itu, terjadi proses adhesi endotel, merapatkan pembuluh darah. Periode ini terjadi selama 5-10 menit. Kemudian pembuluh darah kapiler akan mengalami vasodilatasi. Oleh karena rangsangan saraf sensorik (ujung-ujung saraf sensorik lokal), aksi refleks lokal dan adanya zat-zat vasodilator (histamin, bradikinin, serotonin dan sitokin). 

Histamin juga berperan dalam peningkatan permeabilitas pembuluh darah vena. Sehingga plasma darah keluar dari pembuluh darah dan menuju ke area luka. kemudian timbullah oedema jaringan dan lingkungan yang bersifat asidosis. pada fase inflamasi ini biasanya ditandai dengan beberapa kondisi di bawah ini: eritema, kulit hangat, oedema, dan rasa nyeri yang menetap selama hari ke-3 atau ke-4.

Histamin mempengaruhi permeabilitas pembuluh darah meningkatkan sehingga memungkinkan kebocoran cairan plasma darah dari pembuluh darah ke area luka. Hal ini menyebabkan pembengkakan jaringan dan lingkungan yang asam. Selama fase inflamasi, gejala-gejala seperti kemerahan, hangat, bengkak, dan nyeri dapat terjadi, dan ini dapat berlangsung hingga 3-4 hari.


b.      Penyembuhan luka Fase Proliferatif

Aktivitas seluler yang penting dalam fase ini adalah perbaikan dan penyembuhan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Fibroblas memegang andil besar dalam proses pemulihan. Ia bertugas menyiapkan produk susunan protein. Kemudian produk tersebut dibutuhkan dalam rekonstruksi jaringan. Umumnya, paparan sel fibroblas terhadap jaringan lunak normal (tanpa cedera) jarang ditemukan dan biasanya bersembunyi di dalam matriks jaringan pendukung. Setelah timbul luka, fibroblas akan secara aktif berpindah dari jaringan sekitar luka ke area luka. Selanjutnya akan tumbuh (proliferasi) dan melepaskan sejumlah zat (kolagen, elastin, asam hialuronat, fibronektin, dan proteoglikan) ini berfungsi untuk menyusun (rekonstruksi) jaringan baru.

Selama fase perbaikan dan penyembuhan luka dari aktivitas seluler, proliferasi sel merupakan proses utama yang terjadi. Fibroblas adalah pemain kunci dalam proses perbaikan ini dan bertanggung jawab untuk menyiapkan produk struktur protein. stuktur protein itu digunakan selama rekonstruksi jaringan.

 Biasanya, sel fibroblas jarang ditemukan pada jaringan lunak tanpa cedera dan biasanya tetap tersembunyi dalam matriks jaringan pendukung. Namun, setelah luka terjadi, fibroblas bergerak aktif dari jaringan di sekitarnya ke area luka. Mereka mulai berkembang lebih banyak dan melepaskan beberapa zat, termasuk kolagen, elastin, asam hialuronat, fibronektin, dan proteoglikan. Zat-zat ini memainkan peran penting dalam rekonstruksi dan pembangunan jaringan baru.

Kolagen memiliki fungsi spesifik untuk menyusun matriks jaringan ikat awal untuk jaringan baru. Ketika fibroblas melepaskan substrat, ini memberi sinyal kepada makrofag, pembuluh darah baru, dan fibroblas untuk bergabung dengan area luka. Sehingga sel-sel baru dan pembuluh darah menyatu dengan jaringan baru. Ini dikenal dengan istilah "granulasi".

Selama fase proliferasi, kulit akan membentuk lapisan epitel dermis dan kolagen yang mengerut seiring berjalannya waktu. Proses ini didorong oleh berbagai faktor pertumbuhan yang diproduksi oleh makrofag dan trombosit. Fase ini biasanya berlangsung antara 7 hingga 21 hari.


c.       Penyembuhan luka Fase Maturasi


Fase ini berlangsung sekitar 3 minggu setelah cedera dan berlangsung hingga kurun waktu sekitar 12 bulan. Goal dari fase maturasi untuk mematangkan pembentukan jaringan baru menjadi jaringan dengan kekuatan dan pemulihan yang baik. Fibroblas sudah semakin berkurang, warna kemerahan pada jaringan mulai memudar karena pembuluh darah mulai mengecil dan serat fibrin dari kolagen berkembang menjadi lebih banyak sebagai penguat jaringan parut.

Untuk penyembuhan optimal, keseimbangan antara produksi dan pemecahan kolagen sangat penting. Karena produksi kolagen berlebih dapat menyebabkan jaringan parut hipertrofik, atau penebalan jaringan parut. Sedangkan, jika produksi kolagen kurang dapat menyebabkan jaringan parut melemah dan luka selalu terbuka. Perlu dicatat bahwa jaringan parut mencapai kekuatan maksimum sekitar minggu ke-10 setelah cedera. 

Luka dinyatakan pulih apabila terdapat keberlangsungan lapisan kulit dan kekuatan jaringan parut tersebut dan tidak menghalangi aktivitas fungsional. Sekalipun proses penyembuhan luka pada setiap individu sama, akan tetapi tingkat kesembuhannya bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya. hal tersebut di pengaruhi oleh status biologis, lokasi luka dan luasnya luka. Seseorang dengan usia muda dan sehat akan memiliki proses lebih pesat dari mereka yang mengalami malnutrisi, serta penyakit sistemik seperti (diabetes mellitus).

BACA JUGA : PERAWATAN LUKA SEDERHANA

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka Bakar

  1. Sikap mental positif
  2. Kesehatan menyeluruh baik
  3. Keseimbangan istirahat dan latihan
  4. Pengetahuan perawat dan pasien
  5. Usia (muda)
  6. Kontrol nyeri
  7. Penatalaksanaan luka tepat
  8. Nutrisi adekuat
  9. Tidak ada inkontenensia
  10. Kontrol infeksi
  11. Balutan sesuai
  12. Jaringan parut post luka bakar gatal dengan baik.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url